Ketoprak Siswo Budoyo (Pati)


Kethoprak Siswo Budoyo

Berikut ini bebrapa koleksi pertunjukan dari kethoprak Siswo Budaya Pati, Jawa Tengah:

  • Siswo Budoyo – Soponyono Tundhung » Download
  • Siswo Budoyo – Sunan Kalijaga Sungkem » Download

Kesenian Kethoprak adalah kesenian tradisional asli Jawa khusunya Jawa Tengah dan DIY yang diyakini sebagai cikal-bakal seni pentas, drama, film dan juga sinetron. Selain menonjolkan unsur cerita rakyat atau babad di dalam kesenian kethoprak ini mengemas berbagai macam seni dalam satu pertunjukan yang memikat. Sebagai misal jika kita menyaksikan pertunjukan kethoprak didalamya pasti ada unsur seni suara, seni tari, seni musik dan juga seni peran itu sendiri. Oleh karena itu kesenian kethoprak ini bisa dikatakan sebagai kolaborasi berbagai seni yang dipadukan sehingga menghasilkan pertunjukan yang memikat dan juga menghibur.

Asal-usul Kesenian Kethoprak 

Awal mula ketoprak merupakan hiburan rakyat yang diciptakan oleh masyarakat di luar kerajaan. Mereka menyiapkan panggung dan berlagak menjadi raja, pejuang, pangeran, putri, dan siapa pun yang mereka inginkan. Pada perkembangannya, hiburan ketoprak juga diminati oleh anggota kerajaan, dan di setiap penampilannya selalu ada pelawak yang membuat ketoprak terasa semakin hidup.

Pada awal abad 19 ketoprak dipentaskan di pendapa Wreksodiningrat, seorang bangsawan Kraton Solo. Saat itu, pentas ketoprak menggunakan cerita sederhana dan iringan instrumen gamelan. Tahun 1924, muncul kelompok ketoprak kelilingan Langen Budi Wanodya, pentas di daerah Demangan Yogya. Karena mudah ditirukan, bermunculan grup ketoprak. Hampir setiap kampung memiliki grup ketoprak.

Tahun 1925, format Ketoprak berubah bukan hanya alat musik yang menggunakan biola, beberapa instrumen dan rebana, tapi juga cerita berkembang tak hanya ungkapan syukur petani namun merambah problem sosial masyarakat. Tahun 1925-1926 ini disepakati sebagai periode ketoprak peralihan. Iringan musik menggunakan seperangkat gamelan dan cerita berkembang bersumber pada sejarah masa lampau, tata kostum dan tata pentas mulai mengalami kemajuan.

Tahun 1940-an ketoprak sangat dikenal masyarakat dampak disiarkan radio (RRI Yogya) yang semula bernama MAVRO. Tahun 1950-1960 ketoprak berkembang menjadi primadona pertunjukan masyarakat. Namun tahun 1966-1969, ketoprak mati akibat pergolakan politik di Indonesia. Mulai tahun 1970-an, ketoprak dibangkitkan lagi oleh pemerintah Orde Baru lewat institusi militer Kodim, Korem dan Kodam.

Tahun 1990 muncul ketoprak plesetan (humor) di Yogya. Dengan menggunakan pola baru membuat ketoprak kembali berubah, karena banyak mengadopsi idiom-idiom teater modern yang diolah dan dikemas dalam sebuah pentas ketoprak. Maka muncul istilah ketoprak garapan yang menawarkan konsep baru.

Dalam penyajian atau pementasannya menggunakan bahasa Jawa ini memiliki cerita yang beragam dan menarik. Mirip dengan teater, pertunjukan ini diisi dengan dialog-dialog yang membawa penonton merasakan atmosfir “dunia” Jawa pada masa Raja-Raja berkuasa. Ceritanya diambil dari mana saja, baik dari sejarah tanah Jawa hingga cerita-cerita fantasi. Penampilannya juga selalu disertai tembang-tembang Jawa yang disisipkan di beberapa bagian cerita, sehingga dapat juga dibilang ketoprak di satu pihak mirip dengan operet.

Kostum dan dandanannya menyesuaikan dengan adegan atau lakon. Pada awalnya, ketoprak menggunakan iringan suara lesung dan alu yang biasa digunakan sebagai alat penumbuk padi. Alat-alat ini menimbulkan suara: prak, prak, prak, yang merupakan asal dari kata ketoprak. Namun saat ini jalan cerita ketoprak diiringi oleh irama gamelan dan keprak yang tak henti. Dan ini sangat menarik dinikmati, terutama apabila memang pertunjukan ketoprak yang disuguhkan mengangkat cerita humor yang dapat mengundang tawa.

Kethoprak Siswo Budoyo Kabupaten Pati

Salah satu daerah di Jawa Tengah yang dikenal sebagai gudangnya kesenian kethoprak adalah kabupaten Pati. Saat ini menurut catatan yang ada di sana masih ada 10 lebih grup atau rombongan kethoprak yang setiap waktu menerima permintaan tanggapan bagi warga masyarakat yang membutuhkan. Salah satu grup kethoprak papan atas yang saat ini masih setia menemui penggemarnya adalah “ Siswo Budoyo “ dari desa Growong Lor kecamatan Juana kabupaten Pati. Kethoprak dengan pimpinan Anom ada sejak tahun 1989 dan dengan berjalannya waktu kethoprak ini terus menghibur masyarakat dan juga melestarikan tradisi Jawa di berbagai tempat.

Sudah lebih dari 20 tahun lebih kesenian Kethropak Siswa Budaya menemui penggemarnya diberbagai tempat. Tidak hanya di Jawa Tengah saja, Kethoprak Siswa Budaya juga sering manggung di daerah Jawa Timur dan Jakarta. Ketika ditanya tentang cerita yang dipentaskan grup kethoprak Siswa Budaya, Darno yang juga berperan sebagai pemain mengatakan, ada 150 cerita yang dapat dipilih menurut selera. Lakon atau cerita itu biasanya berwujud babad atau cerita rakyat yang disusun berdasarkan buku-buku yang ada. Selain itu pula lakon bisa didapat dari mulut ke mulut dari orang-orang tua dulu yang kemudian disusun menjadi cerita baru yang kemudian dipentaskan dalam panggung. Namun agar pentas tidak membosankan cerita itu dikemas sedemikian menarik dengan bumbu-bumbu yang memikat penonton. Misalnya dengan menambah tari-tarian, lawak, dan juga lagu-lagu kini seperti ndangdhut dan campur sari. Selain itu di setiap penampilan teknik penataan panggung atau property setiap waktu juga diganti agar tidak membosankan, seperti penataan lampu, suara dan juga penampilan pemain.

Meskipun kesenian tradisional, namun kethoprak “ Siswo Budoyo “ saat ini mampu memikat para penontonnya dengan mengkolaborasikan seni modern di dalamnya, misalnya untuk musiknya selain gamelan juga ada organ, drum dan yang lainnya. Cerita yang ditampilkan juga mampu memikat penonton dari berbagai kalangan baik tua maupun muda, misalnya dengan menyajikan adegan romantic yang menggemaskan, adegan perang dengan unsur akrobatik yang mencengangkan dan tidak ketinggalan lawakan-lawakan yang lucu dan menggelikan. Oleh karena itu tidak mengherankan jika ada pentas kethoprak “Siswo Budoyo” ini penonton yang melihatnya selalu berjubel dari berbagai kalangan.

Seperti halnya pentasnya di desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak, pasar ikan yang menjadi arena pentas kethoprak dipenuhi oleh ratusan penonton dari desa-desa seputaran Kedungmutih. Dengan banyaknya penonton tersebut membuat kegembiraan tersendiri Kepala Desa Kedungmutih Hamdan yang memang menyukai kesenian wayang dan ketoprak ini. Sehingga setiap tahun dalam masa kepemimpinannya dalam acara sedekah bumi dan laut pasti menggelar dua kesenian secara bergantian, khusus tahun ini dua pentas sekaligus yaitu wayang dan kethoprak.

 

Komentar
  1. Yohanes Wiwin Setyadi, SH,MM berkata:

    Salam Kenal dengan saya yang penggemar kesenian ketoprak Siswo Budoyo

    • ariefnovianto berkata:

      Salam Kenal juga Mas, Semoga perkembangan Kethoprak Siswo Budoyo ini, selanjutnya akan lebih Jaya dan akan terus diminati serta digemari oleh para Pecinta Kethoprak terutamanya.
      Terimakasih.

    • Sucipto berkata:

      Salam kenal kagem Pk Yohanes..Kulo ugi penggemar SB amargi keleresan tetanggi kalih pimpinanipun Ibu Cristin dan Pk Darsono teng Bakaran Wetan.

    • Budi Utomo berkata:

      saya penggemar SB, sebentar lagi pasti banyak acara sedekah bumi, pasti daerah Pati Kidul mengharapkan Siswo Budoyo yg pentas di banyak desa, apa lagi di wilayah gabus, tanjunganom, Paras desa saya sendiri dan desa2 lainnya,,, semoga ketoprak siswo budoyo tetep jaya selama lamanya,,,nuwun nuwun

  2. Abdul Hadi berkata:

    Smoga Ketoprak Pati menjadi semakin Jaya dan Sukses lagi, dan menjadi sentral Ketoprak di Indonnesia

    maturnuwun.

  3. Riwanto berkata:

    Mas , ketoprak dengan lakon rangga lawe kok gak ada .

  4. linda berkata:

    ketoprak d jman skrg sudh jrang d temui,,,,sbgai gnersi muda qt hrs mlestrikny,,,,,,jaya trus ketoprak pati

  5. Mayang Sari berkata:

    ketoprak siswo budoyo pati akan lebih jaya jka bsa taampl & menyuguhkan penamplan terbk jka pentas di ibukota
    cayo siswo budoyo

  6. ubay1704 berkata:

    dulu siswo budoyo sering banget main di blitar jawa timur…
    sering diajakin nonton sama eyang…sekitar tahun 1996an-2000…
    tiba2 malam ini kangen pengen nonton ketoprak…siswo budoyo masih sering pentas dimana saja yaaa…
    saya terakhir nonton 6tahun lalu…kalau tidak salah ketoprak Ngesti Budoyo…
    yah meskipun saya gak bisa main ketoprak tp saya suka nonton ketoprak…sebagai wujud cinta budaya sendiri…

  7. Galuh Sii GA berkata:

    semoga siswo budoyo tetap jayaa. agar bapak saya (pak Darno) juga jayaaa . hehehe

  8. irwan berkata:

    berapa harga kethoprak siswo budoyo kalau manggung di demak?+dagelan kancil&Belong

  9. Jhony Hernawan berkata:

    Aq senang banget bahkan ngefans ma Ketoprak Siwo Budoyo
    Aq ingin sekali tahu alamat rumah bapak Danang salah satu pemain keetoprak tersebut tolong beritahu aq ea

  10. ari wawan berkata:

    harga kl d tanggap d demak brapaya

  11. aLbagaZ berkata:

    pinten mas,rego tanggapan ketoprak siswo budoyo,,sedino sewengi

  12. pinten mas tanggapan ketoprak nang daerah kedung tuban sedino sewengi,,

  13. Adith berkata:

    Mohon dikirimin jadwal manggung kethoprak siswo budoyo
    Bisa via email adithfrizky21@gmail.com

  14. Zanies poespoes berkata:

    Semoga ketoprak siswo lebih jaya trus..slam buat kak kevin kak kin yg rmbuty pnjg ..dn pemain perg lainya silatnya sangat keren keren…kmi ngefans klian smoga tambah lucu caem dn keahlian silat dlm perangnya,,,

  15. Zanies poespoes berkata:

    Semog siswo jaya trus ,,sm buat kak kevin dn kak kin dn para pemain perang lainya silat perangnya sngat keren.

Tinggalkan komentar