Kirun Tak Terima Tanggapan


BERTIGA: H Kirun ketika masih satu grup dengan Bagyo (kiri) dan Kholik. Untuk sementara di bulan suci Ramadan ini Kirun tak melayani tanggapan. (Foto: Suara Merdeka/dok-15)

BIASANYA kalangan selebritas kebanjiran tanggapan berkaitan dengan datangnya bulan Ramadan, namun pelawak Haji Mohamad Syakirun alias Kirun malah menolak tanggapan. Sebulan penuh dia sengaja tidak mau menerima order melawak.

”Bulan Ramadan, menurut saya pribadi, harus digunakan semaksimal mungkin untuk mutihke jiwa. Kalau sehari-hari kita biasa clometan melawak, sekarang waktunya introspeksi,” kata dia kepada Suara Merdeka, kemarin.

Dia benar-benar mempersiapkan diri secara khusus dan berkonsentrasi untuk beribadah. Karena itu, dia juga bersiap sejak jauh hari menolak semua order yang datang. Setiap datang Ramadan, dia bertekad untuk tidak tergiur uang. Sudah cukup baginya, memburu kekayaan selama 11 bulan.

Tidak hanya itu, rumahnya dibuka lebar-lebar bagi warga sekitarnya, di Desa Bagi, Madiun, untuk salat jamaah. Mulai buka puasa di waktu magrib, salat tarawih, sampai subuh. Tidak kurang 150 orang mengikuti salat di rumahnya.

Konsekuensinya, Kirun harus menyediakan takjil untuk buka puasa, setelah itu makan besar, bahkan tidak jarang ada yang melekan setelah tadarus Alquran hingga sahur dan subuhan di rumahnya itu.

”Pokoknya kerja cukup 11 bulan, dan itu sudah karunia yang tidak terhingga. Sebulan ini waktunya bersedekah, infak, mengembalikan sebagian hak milik masyarakat, fakir miskin, agar mereka ikut menikmati kekayaan yang diberikan Allah ini,” ungkap Kirun.

Dikatakannya, kalau menuruti tanggapan, tidak akan pernah habis. Bahkan, di bulan Ramadan pun banyak yang meminta untuk melawak. ”Saya hanya mengisi sekali saja, tanggal 9 November nanti bersama Ki Manteb, pentas di Yogyakarta. Itu terpaksa tidak bisa saya tolak, karena sungkan terhadap Mas Manteb. Jadi ya sekali itu saja pentasnya,” jelas dia.

Kirun yang dua kali berangkat haji ke Tanah Suci itu juga mempunyai kebiasaan khusus di bulan Ramadan, yakni sowan ke kiai. Dia gunakan kesempatan itu untuk menimba ilmu, mengaji di tempat kiai-kiai terkenal di Jawa Timur, yang memang sudah biasa dia datangi di waktu Ramadan.

”Saya hanya ingin agar ilmu agama yang saya miliki bertambah. Dan kesempatan untuk belajar, ya hanya kalau Ramadan. Sebab, di bulan-bulan lainnya jelas tidak mungkin,” tambah dia.

Dia juga merasa setiap Ramadan selalu saja muncul karunia yang tidak terhingga. Misalnya tahun ini, dia bisa memulai membangun sebuah masjid kecil di sebelah rumahnya. Di areal seluas 500 meter persegi itu, dia memulai membangun sebuah masjid.

Sebenarnya di kompleks rumahnya sudah ada musala. Letaknya di lantai dua. Karena harus naik tangga, warga sekitar, terutama yang tua ‘protes’. Mereka ingin ikut jamaah di rumah Kirun, tapi tidak mau naik-naik tangga. Akhirnya Kirun berinisiatif mencari sebidang tanah di sebelah rumahnya. Alhamdulillah, menjelang puasa lalu, tanah yang sudah ditawar sejak lama itu diserahkan oleh pemiliknya kepada Kirun.

”Saya ingin tahun depan sudah selesai, sehingga bisa digunakan untuk berjamaah dan menampung warga lebih banyak, dan juga bisa menggelar pengajian minimal sebulan sekali. Di Madiun sudah ada pengajian Tombo Ati, nah saya ingin menggelar pengajian Ngudi Ayeming Ati. Semoga saja terkabul,” jelas Kirun. (Joko DH-29t).

Komentar
  1. eko widodo berkata:

    bagyo dan kholik itu udah keluar apa dah tiada?aku suka liat mereka ber3

    • Ahmad Latif berkata:

      Mnrutut yg saya ketahui, mas bagio itu sudah almarhum, tpi klau mas Kolik saya juga blum mngetahuinya mas..

    • suwaras berkata:

      malah kolik yg lebih wafat dulu trs bagio yg wafat dulu,saya tau cos saya warga nganjuk dan beliau jg warga nganjuk

  2. kapan pak kirun ning tv ?

  3. widodo_gdng@ymail.com berkata:

    wah saya sangat segan dan bangga ada seorang seniman yang benar-benr penuh dengan kebersihan hati dan upaya dalam mensucikan jiwa.selamat mas kirun semoga bahagia selalu.Ki Dodo Gendeng

  4. Hadi Subhan berkata:

    Pantes mereka berdua tidak pernah tampil, sakit apa mereka ya?!!

  5. sugeng berkata:

    RIP mas bagio dan mas kolik, tidak ada pelawak di negeri ini yang selugu dan sepolos beliau, lawakanya murni, tidak dibuat2, beda dgn lwakan zaman sekarang….. aku rindu lawakanmu ,…..

    • apri berkata:

      Saya baru dengar jika ternyata cak bagio dan cak kholik dah almarhum.innalillah.semoga damai di sana ya cak.aku adalah penggemar berat lawak kirun cs.dari aku tk udah suka mereka terutama cak bagio.duli waktu sd kelas 1 kirun cs sempat show di kota sragen.cm 500 m dr rmh ku.kami sekampung berduyun2 melihat lawakan mereka.sumpah lucu bgt.aku mngoleksi cd2 saat mereka tampil di berbagai daerah.lawakanya enak ditonton, ngk boring spt sekarang..

  6. Ahmad bLack karebet berkata:

    ªQ pnggemar Lawakn mereka,smpai skrg ªQ slu mnonton video mereka,pelawak tiada dua,nmamu abadi smpai sa’at ini,,almrhum tlah bnyak mnghibur bnyak org,,surga lah tmpt mereka.aminn. 😦

  7. Wahyu Aji berkata:

    sukses selalu Cak Kirun sehat & panjang umur ., salam dari Paguyuban Onthel PAPRINGAN Banjarejo , Taman ,Kota Madiun

  8. arif setiawan berkata:

    ada yg tau alamt dan no telfon kiai syakirun/kirun tolong infonya ke nope 08568051323

  9. arif setiawan berkata:

    ada yang tau alamat dan no telpon kiai syakirun/kirun tolong infonya ke nope 08568051323

  10. Andreas Bambang Supriadi berkata:

    sampai sekarang saya masih menikmati lawak’an kirun cs. jujur saya baru tahu kalau beliau alm. cak bagio n alm. cak kolik sudah tiada,,

Tinggalkan komentar